Sabtu, 17 Mei 2014

INDIVIDUALITAS DAN SOLIDARITAS: Review Film "Crows Zero"

“Crow Zero” adalah film garapan Takashi Miike yang diangkat dari serial manga berjudul “Crow”. Dirilis 27 Oktober 2007 di Jepang, film ini dibintangi beberapa nama beken di Jepang; seperti, Shun Oguri (Takiya Genji), Takayuki Yamada (Tamao Serizawa), Sousuke Takaoka (Izaki Shun), Kenta Kiritani (Tokio Tatsukawa), dan lainnya. Film ini termasuk besutan Miike yang paling sukses di pasaran, penjualan tiketnya mencapai 22,036,607 dollar Amerika.

***
Crow Zero berkisah tentang perjuangan Genji (seorang anak bos Yakuza) dalam menaklukan Suzuran, nama sebuah SMA yang diceritakan berisi jagoan-jagoan, beberapa alumninya menjadi pentolan-pentolan Yakuza, termasuk ayahnya Genji.
Genji adalah anak baru di Suzuran. Ia siswa pindahan di kelas 3. Kepindahan Genji tersebut dilatarbelakangi oleh ambisinya untuk melampaui nama besar ayahnya. Menaklukan Suzuran akan menjadi bukti awal bahwa Genji memiliki kemampuan yang lebih dari ayahnya.
Menaklukan Suzuran ternyata tidak semudah bayangan Genji. Selain karena dia anak baru di sana, masalah Genji adalah berada di SMA yang dalam sejarahnya memang belum pernah ada yang berhasil muncul menjadi penguasa tunggal (mungkin saking banyaknya jagoan).
Kerumitan Genji sedikit terurai setelah bertemu Ken Katagiri, anggota sebuah Yakuza yang belakangan diketahui merupakan musuh besar Yakuza pimpinan ayahnya. Ken sebenarnya hanya Yakuza kelas teri. Tapi sebagai alumni Suzuran, dia memiliki beberapa pengetahuan penting yang dibutuhkan Genji untuk menaklukan Suzuran, termasuk tentang perlunya punya geng.
Atas saran Ken, dan ketangguhan bertarungnya, Genji berhasil menaklukan geng pimpinan Chuta Tamura. Sejak itu, Chuta adalah tangan kanan Genji. Chuta pulalah yang memberitahu Genji struktur kekuasaan di Suzuran.
Menurut Chuta, Suzuran memiliki struktur kekuasaan yang berbeda di masing-masing kelas. Kelas 1 dikuasai Trio Ebizuka: Hiromi Kirishima, Toshiaki Honjo, dan Makoto Sugihara. Di kelas 2 muncul dua orang yang paling disegani: Hideto Bando dan Rindaman. Bando adalah salah satu pentolan geng motor di luar Suzuran. Rindaman adalah tipikal petarung individualis. Orang yang bertubuh jangkung-besar ini memang tak punya geng, tapi seluruh Suzuran menyeganinya.
Kelas 3 terbagi menjadi lima geng: Geng Chuta (kemudian menjadi Geng Genji), Geng Makisse, Geng Izaki, Geng Mikami, dan Geng Serizawa. Yang terahir ini (Serizawa) adalah geng yang paling ditakuti di Suzuran. Selain Serizawa sendiri, geng ini diisi nama-nama beken di Suzuran: Tokaji (panglima perangnya Serizawa), Tsutsumoto (Juara Judo tingkat nasional), dan Tokio Tatsukawa (partner utama Serizawa sekaligus ternyata sahabat SMP Genji). Dari paparan Chuta tersebut, genji menyimpulkan bahwa yang harus dia kalahkan untuk menaklukan Suzuran adalah gengnya Serizawa.
Menyadari gengnya belum menjadi lawan sepadan Serizawa, kemudian Genji menjalin koalisi dengan geng-geng lain selain Geng Serizawa dan Mikami yang telah ditaklkukan Serizawa. Yang tersisa adalah Geng Makise dan Geng Izaki.
Makisse adalah petarung tak kenal menyerah. Sekalipun berkali-kali babak belur di tangan Serizawa, Makisse tetap tak mau bergabung dengan Geng Serizawa. Tapi Chuta tahu kelemahan Makisse. Dia payah urusan perempuan. Maka Genji kemudian menemui Makisse dan menjanjikan akan mencarikannya seorang perempuan jika dia mau bergabung dengan Geng Genji. Makisse sepakat, dan dengan begitu Genji pun menguasai dua geng: Geng Chuta dan Makisse.
Selanjutnya, Genji menawarkan koalisi dengan Geng Izaki. Tak mudah tentunya. Izaki malah meminta Genji berada di bawah kekuasaannya karena bagi Izaki, sebagai orang baru, Genji bukanlah lawan sepadan Serizawa. Penilaian Izaki kemudian berubah setelah menyaksikan pertarungan Genji melawan puluhan anak buahnya. Genji memang babak belur, tapi Izaki mengagumi keberanian dan ketangguhan Genji. Izaki pun kemudian berada di barisan Genji bersama Chuta dan Makisse. Koalisi besar itu kemudian bernama GPS (Genji Perfect Sheiza).
Kemunculan GPS cukup membuat khawatir Serizawa sebagai orang yang dianggap paling layak menguasai Suzuran. Kekhawatiran Serizawa itu ditanggapi berbeda oleh dua pentolan gengnya: Tokio dan Tokaji. Tokio berada dalam posisi dilematis. Di satu sisi, dia adalah partner utama Serizawa, tapi di sisi lain, dia adalah sahabat dekat Genji sewaktu di SMP. Dilema itu membuat kondisi Tokio yang mengidap kangker otak semakin buruk. Tokio pun kemudian terpaksa menghuni ICU untuk operasi kangkernya tersebut.
Respon lain ditunjukan Tokaji. Sebagai panglima perang Serizawa, dia merasa bertanggung jawab untuk memperlemah musuh. Tanpa sepengetahuan Serizawa yang sedang menemani Tokio di rumah sakit, Tokaji dan pentolan geng lainnya menjalankan siasat licik: mengadu-domba Genji dengan Bando, jagoan di kelas 2 yang juga pentolan geng motor itu. Tokaji meminta Bando menculik Ruka (pacar Genji) dengan imbalan bantuan pasukan yang memang Bando butuhkan untuk mengkudeta pimpinan utama geng motornya. Siasat Tokaji berjalan, Genji dan Bando teradudomba.
Di luar perkiraan Tokaji, setelah melewati pertarungan terlebih dahulu, Bando justru kemudian malah merasa simpati terhadap Genji. Dia membocorkan bahwa pacarnya disekap di basecamenya Geng Serizawa.
Datanglah Genji ke basecame Serizawa. Kedatangan Genji yang tak ramah tentu membuat Tokaji dan yang lainnya berang. Dikabari terjadinya penculikan Ruka, Serizawa justru merasa malu dan marah besar atas tindakan anak buahnya tersebut. Meski tak tahu menahu atas penculikan tersebut, Serizawa tetap merasa bertanggungjawab atas apa yang diperbuat anak buahnya. Serizawa pun kemudian menyepakati solusi Genji untuk menyelesaikan perkara tersebut: perang antara GPS vs Geng Serizawa di pelataran Suzuran keesokan harinya.
Hari terjanji itu tiba. Genji datang dengan sekitar 70 pasukan, sementara Serizawa membawa sekitar 100 pasukan. Pertarungan pun terjadi. Ketika Geng Serizawa yang menang jumlah itu hampir menang, datanglah Bando dan geng motornya membantu pasukan Genji. Pertarungan pun kian sengit hingga harus diahiri dengan duel antara Genji dan Serizawa.
Secara teknis, Serizawa memang lebih mematikan daripada Genji. Tapi daya tahan pertarungan Genji melebihi Serizawa. Meski sama-sama babak belur, Serizawa ternyata tidak dapat melanjutkan pertarungan. Selain karena memang daya tahannya tidak setangguh Genji, pada saat yang bersamaan Serizawa mendapat telpon dari Tokio, karib dekatnya yang sedang menjalani operasi, yang mengisyaratkan agar Serizawa tidak usah melanjutkan pertarungan tersebut. Maka jadilah Genji juara dalam pertarungan tersebut yang secara otomatis menobatkannya sebagai orang nomor wahid di Suzuran.
***
Crow Zero adalah film yang menarik: baik isi maupun kemasannya. Koreografi pertarungan yang memang keren menjadi sempurna dengan bantuan teknologi 3D. Selain itu, tampang aktor-aktornya yang tak kalah cool dari personel-personel boysband K-Pop, sekaligus menguasai teknik bela diri mumpuni, dipastikan membuat penonton hawa “klepek-klepek”.
Cerita Crow Zero barangkali klise, tapi karakter peran yang dihadirkan sangat menarik. Selain karakter Genji yang tempramen, cool, dan tak kenal menyerah, kita juga menemui karakter Izaki yang cerdas tapi berkomitmen. Kita pun bisa terkagum-kagum dengan kharisma dari karakter Serizawa.
Sekalipun film ini sempat menjadi kontroversi karena menampilkan adegan-adegan berdarah yang agak vulgar, itu tidak mengurangi sedikitpun penilaian bahwa film ini layak tonton. Kalaulah harus ada pesan, film ini mengajak kita menjajaki tegangan antara individualitas dan solidaritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar