“Crow Zero” adalah film garapan Takashi Miike yang diangkat dari
serial manga berjudul “Crow”. Dirilis 27 Oktober 2007 di Jepang, film
ini dibintangi beberapa nama beken di Jepang; seperti, Shun Oguri
(Takiya Genji), Takayuki Yamada (Tamao Serizawa), Sousuke Takaoka (Izaki
Shun), Kenta Kiritani (Tokio Tatsukawa), dan lainnya. Film ini termasuk
besutan Miike yang paling sukses di pasaran, penjualan tiketnya
mencapai 22,036,607 dollar Amerika.
***
Crow Zero berkisah tentang perjuangan Genji (seorang anak bos Yakuza)
dalam menaklukan Suzuran, nama sebuah SMA yang diceritakan berisi
jagoan-jagoan, beberapa alumninya menjadi pentolan-pentolan Yakuza,
termasuk ayahnya Genji.
Genji adalah anak baru di Suzuran. Ia siswa pindahan di kelas 3.
Kepindahan Genji tersebut dilatarbelakangi oleh ambisinya untuk
melampaui nama besar ayahnya. Menaklukan Suzuran akan menjadi bukti awal
bahwa Genji memiliki kemampuan yang lebih dari ayahnya.
Menaklukan Suzuran ternyata tidak semudah bayangan Genji. Selain
karena dia anak baru di sana, masalah Genji adalah berada di SMA yang
dalam sejarahnya memang belum pernah ada yang berhasil muncul menjadi
penguasa tunggal (mungkin saking banyaknya jagoan).
Kerumitan Genji sedikit terurai setelah bertemu Ken Katagiri, anggota
sebuah Yakuza yang belakangan diketahui merupakan musuh besar Yakuza
pimpinan ayahnya. Ken sebenarnya hanya Yakuza kelas teri. Tapi sebagai
alumni Suzuran, dia memiliki beberapa pengetahuan penting yang
dibutuhkan Genji untuk menaklukan Suzuran, termasuk tentang perlunya
punya geng.
Atas saran Ken, dan ketangguhan bertarungnya, Genji berhasil
menaklukan geng pimpinan Chuta Tamura. Sejak itu, Chuta adalah tangan
kanan Genji. Chuta pulalah yang memberitahu Genji struktur kekuasaan di
Suzuran.
Menurut Chuta, Suzuran memiliki struktur kekuasaan yang berbeda di
masing-masing kelas. Kelas 1 dikuasai Trio Ebizuka: Hiromi Kirishima,
Toshiaki Honjo, dan Makoto Sugihara. Di kelas 2 muncul dua orang yang
paling disegani: Hideto Bando dan Rindaman. Bando adalah salah satu
pentolan geng motor di luar Suzuran. Rindaman adalah tipikal petarung
individualis. Orang yang bertubuh jangkung-besar ini memang tak punya
geng, tapi seluruh Suzuran menyeganinya.
Kelas 3 terbagi menjadi lima geng: Geng Chuta (kemudian menjadi Geng
Genji), Geng Makisse, Geng Izaki, Geng Mikami, dan Geng Serizawa. Yang
terahir ini (Serizawa) adalah geng yang paling ditakuti di Suzuran.
Selain Serizawa sendiri, geng ini diisi nama-nama beken di Suzuran:
Tokaji (panglima perangnya Serizawa), Tsutsumoto (Juara Judo tingkat
nasional), dan Tokio Tatsukawa (partner utama Serizawa sekaligus
ternyata sahabat SMP Genji). Dari paparan Chuta tersebut, genji
menyimpulkan bahwa yang harus dia kalahkan untuk menaklukan Suzuran
adalah gengnya Serizawa.
Menyadari gengnya belum menjadi lawan sepadan Serizawa, kemudian
Genji menjalin koalisi dengan geng-geng lain selain Geng Serizawa dan
Mikami yang telah ditaklkukan Serizawa. Yang tersisa adalah Geng Makise
dan Geng Izaki.
Makisse adalah petarung tak kenal menyerah. Sekalipun berkali-kali
babak belur di tangan Serizawa, Makisse tetap tak mau bergabung dengan
Geng Serizawa. Tapi Chuta tahu kelemahan Makisse. Dia payah urusan
perempuan. Maka Genji kemudian menemui Makisse dan menjanjikan akan
mencarikannya seorang perempuan jika dia mau bergabung dengan Geng
Genji. Makisse sepakat, dan dengan begitu Genji pun menguasai dua geng:
Geng Chuta dan Makisse.
Selanjutnya, Genji menawarkan koalisi dengan Geng Izaki. Tak mudah
tentunya. Izaki malah meminta Genji berada di bawah kekuasaannya karena
bagi Izaki, sebagai orang baru, Genji bukanlah lawan sepadan Serizawa.
Penilaian Izaki kemudian berubah setelah menyaksikan pertarungan Genji
melawan puluhan anak buahnya. Genji memang babak belur, tapi Izaki
mengagumi keberanian dan ketangguhan Genji. Izaki pun kemudian berada di
barisan Genji bersama Chuta dan Makisse. Koalisi besar itu kemudian
bernama GPS (Genji Perfect Sheiza).
Kemunculan GPS cukup membuat khawatir Serizawa sebagai orang yang
dianggap paling layak menguasai Suzuran. Kekhawatiran Serizawa itu
ditanggapi berbeda oleh dua pentolan gengnya: Tokio dan Tokaji. Tokio
berada dalam posisi dilematis. Di satu sisi, dia adalah partner utama
Serizawa, tapi di sisi lain, dia adalah sahabat dekat Genji sewaktu di
SMP. Dilema itu membuat kondisi Tokio yang mengidap kangker otak semakin
buruk. Tokio pun kemudian terpaksa menghuni ICU untuk operasi
kangkernya tersebut.
Respon lain ditunjukan Tokaji. Sebagai panglima perang Serizawa, dia
merasa bertanggung jawab untuk memperlemah musuh. Tanpa sepengetahuan
Serizawa yang sedang menemani Tokio di rumah sakit, Tokaji dan pentolan
geng lainnya menjalankan siasat licik: mengadu-domba Genji dengan Bando,
jagoan di kelas 2 yang juga pentolan geng motor itu. Tokaji meminta
Bando menculik Ruka (pacar Genji) dengan imbalan bantuan pasukan yang
memang Bando butuhkan untuk mengkudeta pimpinan utama geng motornya.
Siasat Tokaji berjalan, Genji dan Bando teradudomba.
Di luar perkiraan Tokaji, setelah melewati pertarungan terlebih
dahulu, Bando justru kemudian malah merasa simpati terhadap Genji. Dia
membocorkan bahwa pacarnya disekap di basecamenya Geng Serizawa.
Datanglah Genji ke basecame Serizawa. Kedatangan Genji yang tak ramah
tentu membuat Tokaji dan yang lainnya berang. Dikabari terjadinya
penculikan Ruka, Serizawa justru merasa malu dan marah besar atas
tindakan anak buahnya tersebut. Meski tak tahu menahu atas penculikan
tersebut, Serizawa tetap merasa bertanggungjawab atas apa yang diperbuat
anak buahnya. Serizawa pun kemudian menyepakati solusi Genji untuk
menyelesaikan perkara tersebut: perang antara GPS vs Geng Serizawa di
pelataran Suzuran keesokan harinya.
Hari terjanji itu tiba. Genji datang dengan sekitar 70 pasukan,
sementara Serizawa membawa sekitar 100 pasukan. Pertarungan pun terjadi.
Ketika Geng Serizawa yang menang jumlah itu hampir menang, datanglah
Bando dan geng motornya membantu pasukan Genji. Pertarungan pun kian
sengit hingga harus diahiri dengan duel antara Genji dan Serizawa.
Secara teknis, Serizawa memang lebih mematikan daripada Genji. Tapi
daya tahan pertarungan Genji melebihi Serizawa. Meski sama-sama babak
belur, Serizawa ternyata tidak dapat melanjutkan pertarungan. Selain
karena memang daya tahannya tidak setangguh Genji, pada saat yang
bersamaan Serizawa mendapat telpon dari Tokio, karib dekatnya yang
sedang menjalani operasi, yang mengisyaratkan agar Serizawa tidak usah
melanjutkan pertarungan tersebut. Maka jadilah Genji juara dalam
pertarungan tersebut yang secara otomatis menobatkannya sebagai orang
nomor wahid di Suzuran.
***
Crow Zero adalah film yang menarik: baik isi maupun kemasannya.
Koreografi pertarungan yang memang keren menjadi sempurna dengan bantuan
teknologi 3D. Selain itu, tampang aktor-aktornya yang tak kalah cool
dari personel-personel boysband K-Pop, sekaligus menguasai teknik bela
diri mumpuni, dipastikan membuat penonton hawa “klepek-klepek”.
Cerita Crow Zero barangkali klise, tapi karakter peran yang
dihadirkan sangat menarik. Selain karakter Genji yang tempramen, cool,
dan tak kenal menyerah, kita juga menemui karakter Izaki yang cerdas
tapi berkomitmen. Kita pun bisa terkagum-kagum dengan kharisma dari
karakter Serizawa.
Sekalipun film ini sempat menjadi kontroversi karena menampilkan
adegan-adegan berdarah yang agak vulgar, itu tidak mengurangi sedikitpun
penilaian bahwa film ini layak tonton. Kalaulah harus ada pesan, film
ini mengajak kita menjajaki tegangan antara individualitas dan
solidaritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar